PT Kumala Kencana Kreasindo

Bagaimana Mekanikal Engineering Mendukung Green Building?

Mechanical engineering dalam mendukung green building berperan penting dalam mencapai efisiensi energi, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup penghuni.

Selain itu, mechanical engineering juga berkontribusi melalui desain sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan sistem manajemen air yang cerdas.

Simak tujuan dan cara-caranya berikut.

Efisiensi Energi melalui Sistem HVAC

Mechanical engineering yang dirancang dengan baik dan menggunakan material ramah lingkungan untuk mendukung green building dapat mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional gedung.

Hal ini melibatkan optimalisasi kinerja sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara untuk mengurangi tagihan energi dan dampak lingkungan.

Pemilihan Unit Pendingin (AC) Hemat Energi

Penting untuk memilih unit pendingin udara (AC) dengan rating efisiensi tinggi (seperti teknologi Inverter) untuk menghemat energi.

AC hemat energi menggunakan lebih sedikit listrik untuk mendinginkan rumah Anda, sehingga tagihan pemanas dan pendingin bulanan Anda lebih rendah.

Selain itu, karena sistem ini mengalami lebih sedikit beban, umumnya memiliki masa pakai yang lebih panjang dan memerlukan lebih sedikit perbaikan, sehingga mengurangi biaya perawatan AC secara keseluruhan.

Seiring waktu, investasi awal pada model hemat energi dapat terbayar melalui penghematan biaya.

Desain Sistem Ventilasi yang Optimal

Salah satu cara mengurangi beban kerja AC adalah dengan menggunakan  ventilasi alami atau ventilasi mekanis yang terukur.

Misalnya, untuk menjaga rumah Anda tetap nyaman, pastikan ventilasi terbuka dan tidak terhalang.

Gunakan kipas angin langit-langit yang dapat membantu sirkulasi udara, sehingga membuat Anda merasa lebih sejuk dan mengurangi kebutuhan AC.

Penggunaan Sistem Otomasi Gedung (BAS)

Building Automation System bisa mengatur suhu dan pencahayaan secara cerdas untuk menghemat energi melalui mechanical engineering otomatis.

Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dengan mengatur suhu, pencahayaan, dan aliran udara berdasarkan data waktu nyata.

Sistem Manajemen Gedung (BMS) mengintegrasikan HVAC, pencahayaan, dan keamanan ke dalam platform terpusat, memungkinkan alokasi sumber daya dan pelacakan keberlanjutan yang lebih baik.

Konservasi Air melalui Sistem Plumbing

Green building mengintegrasikan konservasi air dan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang efisien sebagai bagian dari upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Konservasi air dalam green building mencakup pengurangan penggunaan air bersih, penggunaan air hujan, dan pengelolaan air limbah melalui sistem plumbing.

Sementara itu, sistem HVAC yang efisien berfokus pada optimalisasi penggunaan energi untuk pendinginan dan pemanasan ruangan, serta memastikan kualitas udara dalam ruangan yang baik.

Instalasi Perangkat Sanitasi Hemat Air

Instalasi perangkat sanitasi hemat air dapat diterapkan dengan keran, shower, dan toilet dengan aliran rendah (low-flow fixtures) untuk menekan konsumsi air.

Misalnya, keran berteknologi hemat air yang dirancang untuk mengurangi laju aliran air tanpa mengurangi fungsionalitasnya.

Selain itu, ada Toilet dual-flush yang memungkinkan pengguna memilih antara volume air yang lebih kecil untuk limbah cair dan volume yang lebih besar untuk limbah padat, sehingga mengurangi konsumsi air secara keseluruhan.

Di samping itu, ada Urinoir otomatis yang dilengkapi dengan sensor yang mendeteksi penggunaan dan hanya mengalirkan air saat dibutuhkan.

Hal ini dilakukan tentu untuk mencegah pemborosan air.

Pemanfaatan Sistem Daur Ulang Air

Konsep daur ulang air hujan (rainwater harvesting) atau air bekas pakai (greywater) untuk keperluan non-konsumsi dapat diterapkan.

Salah satunya dengan mengolah limbah air keran atau shower untuk menyiram tanaman.

Deteksi dan Pencegahan Kebocoran

Instalasi pipa yang berkualitas untuk mencegah pemborosan air akibat kebocoran dalam jangka panjang penting dilakukan untuk mencegah kebocoran.

Pastikan pemasangan sistem HVAC dilakukan oleh profesional berlisensi untuk menghindari kesalahan pemasangan yang dapat menyebabkan kebocoran.

Selain itu, jadwalkan pemeriksaan dan perawatan berkala oleh teknisi HVAC professional untuk membantu mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi kebocoran besar.

Peningkatan Kualitas Udara Dalam Ruangan (IAQ)

Mechanical engineering, khususnya HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), memiliki hubungan langsung dengan kesehatan dan kenyamanan penghuni gedung melalui kualitas udara dalam ruangan (IAQ).

Sistem yang baik memastikan sirkulasi udara yang cukup, penyaringan polutan, serta pengaturan suhu dan kelembaban yang optimal.

Semua hal tersebut berkontribusi pada lingkungan dalam ruangan yang sehat dan nyaman.

Filtrasi Udara yang Efektif

Mechanical engineering, khususnya ventilasi, dapat memastikan udara segar masuk dan udara kotor, termasuk polutan seperti debu, alergen, dan bahan kimia, dibuang dari dalam gedung.

Sistem HVAC dilengkapi dengan filter udara yang dapat mengurangi atau menghilangkan partikel berbahaya, alergen, dan polutan lainnya dari udara yang masuk ke dalam gedung.

Kontrol Kelembapan Udara

HVAC dirancang untuk menjaga suhu dan kelembaban dalam ruangan yang ideal.

Hal ini karena HVAC mempengaruhi kenyamanan penghuni dan mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur yang dapat memicu masalah kesehatan.

Dengan mechanical engineering yang berfungsi dengan baik, kualitas udara dalam ruangan dapat terjaga.

Hal ini dapat berkontribusi pada kesehatan dan kenyamanan penghuni, mengurangi risiko penyakit pernapasan, alergi, dan masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh polusi udara dalam ruangan.

Pemilihan Material dan Durabilitas Sistem

Pemilihan material yang tepat untuk sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) sangat krusial untuk memastikan durabilitas, efisiensi, dan kinerja sistem secara keseluruhan.

Material yang dipilih harus mampu menahan berbagai kondisi lingkungan, seperti suhu ekstrem, kelembaban, dan tekanan udara, serta memiliki daya tahan terhadap korosi dan keausan.

Penggunaan Material Ramah Lingkungan

Pilih komponen HVAC yang terbuat dari bahan daur ulang atau yang dapat didaur ulang setelah masa pakainya habis.

Misalnya, gunakan pipa dan ducting yang terbuat dari aluminium daur ulang atau baja yang dapat didaur ulang.

Desain untuk Kemudahan Perawatan

Mechanical engineering yang dirancang untuk awet dan mudah dirawat akan mengurangi limbah dan biaya penggantian di masa depan.