PT Kumala Kencana Kreasindo

Perbedaan Fiber Optik dan Kabel LAN untuk Jaringan Gedung

Fiber optik dan kabel LAN menjadi salah satu komponen penting untuk kualitas jaringan gedung.

Perbedaan utama penggunaan kabel fiber optik dan kabel LAN (UTP/STP) pada jaringan gedung terletak pada metode transmisi data, jarak jangkauan, kecepatan, dan biaya.

Kabel LAN (UTP/STP) lebih cocok untuk jarak pendek dan kecepatan standar dalam jaringan lokal (LAN).

Sementara, fiber optik unggul dalam kecepatan tinggi, jarak jauh, dan ketahanan terhadap gangguan, cocok untuk jaringan backbone dan aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar.

Mengenal Kabel LAN (Kabel Tembaga/UTP)

Kabel LAN (Local Area Network), khususnya kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), adalah teknologi yang paling umum digunakan untuk membangun jaringan komputer lokal (LAN).

LAN terdiri dari pasangan kabel tembaga yang dipilin (twisted pair) tanpa lapisan pelindung tambahan (unshielded). 

Kabel UTP sangat populer karena harganya terjangkau, mudah dipasang, dan cocok untuk berbagai kebutuhan jaringan, mulai dari jaringan kecil hingga menengah.

a. Cara Kerja dan Material

Cara kerja kabel UTP yakni menggunakan delapan inti kabel tembaga untuk mentransmisikan data.

Sinyal listrik yang membawa informasi mengalir melalui pasangan-pasangan kabel yang terpilin (twisted pair) di dalam kabel UTP.

Lilitan ini membantu mengurangi gangguan elektromagnetik (noise) dan memastikan transmisi data yang lebih baik.

 b. Kelebihan Utama

Kelebihan dari kabel tembaga atau UTP yakni biaya per titik lebih murah, proses instalasi dan terminasi lebih mudah, serta kompatibilitas dengan banyak perangkat.

c. Keterbatasan Utama

Kabel UTP juga memiliki kekurangan, yakni rentan terhadap interferensi elektromagnetik (EMI), jarak tarikan terbatas (umumnya maksimal 100 meter), dan kapasitas bandwidth lebih rendah.

Kabel UTP tidak memiliki pelindung (shielding) yang memadai, sehingga mudah terpengaruh oleh gangguan dari perangkat elektronik lain di sekitarnya.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas sinyal dan kecepatan transfer data.

Mengenal Kabel Fiber Optik

Fiber optik merupakan teknologi superior untuk koneksi berkecepatan tinggi dan jarak jauh.

Kabel jenis ini mampu mentransmisikan data menggunakan cahaya, sehingga mencapai kecepatan dan jarak yang jauh lebih baik dibandingkan kabel tembaga.

Simak karakteristik kabel fiber optik berikut.

a. Cara Kerja dan Material

Cara kerja fiber optik yakni dengan mentransmisikan data dalam bentuk cahaya melalui serat kaca atau plastik tipis.

Sinyal cahaya ini dipandu di dalam inti serat dengan proses pemantulan internal total, sehingga memungkinkan transmisi data jarak jauh dengan kecepatan tinggi dan keandalan tinggi.

b. Kelebihan Utama

Kelebihan dari fiber optik, seperti kapasitas bandwidth sangat besar, jarak tarikan bisa mencapai beberapa kilometer, dan kebal terhadap interferensi elektromagnetik.

c. Keterbatasan Utama

Keterbatasan dari penggunaan fiber optik yakni biaya material dan instalasi per titik lebih tinggi.

Selain itu, fiber optik juga membutuhkan teknisi dan alat khusus untuk penyambungan (splicing).

Perbandingan Langsung Fiber Optik vs Kabel LAN

Kabel LAN  dan fiber optik adalah dua jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer.

Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal bahan, cara transmisi, kecepatan, jarak jangkauan, dan biaya.

Kabel LAN terbuat dari tembaga dan lebih cocok untuk jaringan lokal dengan jarak pendek, serta biaya yang lebih terjangkau.

Sementara itu, fiber optik menggunakan serat kaca atau plastik untuk mentransmisikan data dalam bentuk cahaya.

Selain itu, fiber optik unggul dalam kecepatan tinggi, jarak jauh, dan ketahanan terhadap gangguan elektromagnetik.

Beberapa perbandingan antara kabel LAN dan fiber optik lebih lanjut seperti:

1. Kecepatan dan Bandwidth

Fiber optik unggul dalam transfer data besar karena kecepatan dan bandwith yang tinggi, serta kemampuannya mengirimkan data dalam jarak jauh. 

Teknologi ini menjadi krusial untuk memenuhi kebutuhan internet masa depan, terutama dengan pertumbuhan IoT (Internet of Things), cloud computing, dan jaringan 5G. 

2. Jarak dan Skalabilitas

Dalam hal jarak dan skalabilitas, fiber optik memiliki beberapa keunggulan signifikan untuk menghubungkan antar lantai atau antar gedung.

Hal tersebut karena kabel fiber optik memungkinkan transfer data dengan kecepatan tinggi, jangkauan yang lebih jauh.

3. Ketahanan Terhadap Gangguan

Fiber optik juga dapat diandalkan saat digunakan di lingkungan industri atau area dengan banyak mesin listrik.

Alasannya karena tahan terhadap gangguan elektromagnetik atau Electromagnetic Interference (EMI) yang dihasilkan oleh mesin-mesin tersebut.

Sedangkan,kabel tembaga lebih rentan terhadap gangguan EMI dan dapat menyebabkan penurunan kinerja atau bahkan kegagalan jaringan.

4. Biaya Implementasi

Biaya impelementasi menjadi salah satu hal yang membedakan kabel LAN dan fiber optik.

Kabel LAN (Local Area Network) umumnya lebih ekonomis untuk koneksi massal ke workstation.

Hal ini karena biaya per unitnya yang lebih rendah, terutama untuk instalasi jaringan yang relatif sederhana dan jarak pendek.

Di sisi lain, kabel fiber optik menawarkan kecepatan dan bandwidth yang jauh lebih tinggi serta jangkauan yang lebih luas meskipun harganya lebih mahal.

Oleh karena itu, fiber optik sangat cocok untuk infrastruktur inti jaringan yang membutuhkan kecepatan dan keandalan tinggi, seperti backbone jaringan atau koneksi antar gedung.

Aplikasi Ideal di Gedung Komersial

Jika Anda akan mengaplikasikan kabel LAN dan fiber optik di gedung komersial secara ideal, Anda harus menghubungkannya dengan berbagai perangkat MEP (Mechanical, Engineering, Air Conditioning).

Hal tersebut karena kontraktor MEP bertanggung jawab atas berbagai sistem dalam bangunan, termasuk sistem kelistrikan, tata udara, dan jaringan komunikasi.

Namun, meskipun kabel LAN dan fiber optik adalah bagian dari jaringan yang dikelola oleh kontraktor MEP, koneksi antara kabel dan layanan MEP tidak bisa terhubung secara langsung.

Kabel-kabel ini terhubung ke perangkat jaringan, dan perangkat tersebut kemudian terhubung ke sistem bangunan yang dikelola oleh MEP.

1. Penggunaan Fiber Optik (sebagai Backbone)

Fiber optik digunakan sebagai backbone atau jalur vertikal karena ukurannya yang kecil dan ringan.

Jalur ini merupakan koneksi antara ruang MDF (Main Distribution Frame) dan IDF (Intermediate Distribution Frame), serta sambungan antar gedung dalam satu kompleks.

Selain itu, fiber optik juga memiliki kemampuan membawa banyak data dalam satu kabel.

Hal ini mempermudah instalasi dan perawatan di gedung bertingkat.

2. Penggunaan Kabel LAN (Menuju Pengguna Akhir)

Penggunaan kabel LAN untuk jalur horizontal yakni melalui IDF (Intermediate Distribution Frame) ke titik outlet di meja kerja, telepon IP, CCTV, dan access point WiFi.

Biasanya, kabel LAN yang digunakan adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) jenis Cat5e atau Cat6.

Kabel UTP adalah jenis kabel yang paling umum digunakan untuk jaringan LAN.

Sedangkan, Cat5e dan Cat6 adalah standar yang menentukan kecepatan dan kualitas transmisi data.

Perlu diketahui bahwa jenis Cat6 menawarkan kinerja yang lebih baik daripada Cat5e, terutama dalam hal kecepatan dan ketahanan terhadap interferensi.

3. Desain Jaringan Hybrid adalah Solusinya

Setelah megetahui berbagai perbedaan antara kabel LAN dan fiber optik untuk gedung komersial, solusi terbaik adalah melalui pendekatan hybrid.

Pendekatan hybrid berarti menggabungkan kekuatan kedua teknologi tersebut, yang perencanaannya harus dilakukan oleh profesional.

Anda tidak perlu khawatir, karena kami PT Kumala Kencana Kreasindo sebagai tenaga profesional dalam sistem MEP akan membantu Anda mengatasinya.