PT Kumala Kencana Kreasindo

5 Alasan Infrastruktur IT Terintegrasi Sejak Awal Pembangunan

Pembangunan infrastruktur IT yang terintegrasi sejak awal pembangunan sangat penting untuk kesuksesan proyek dan operasional bisnis.

Integrasi ini memastikan bahwa semua komponen IT bekerja bersama secara efisien, mendukung pertumbuhan bisnis, dan meminimalkan risiko masalah di masa depan.

Simak 5 alasan infrastruktur IT harus terintegrasi sejak awal pembangunan antara lain:

1. Menghindari Biaya Bongkar Pasang yang Mahal

Salah satu alasan mengapa infrastruktur IT harus terintegrasi yakni menghindari biaya bongkar pasang yang mahal.

Hal tersebut karena infrastruktur yang terencana dengan baik, bisnis dapat dengan mudah menambah atau mengurangi sumber daya TI sesuai kebutuhan, tanpa mengganggu operasional yang ada.

Selain itu, integrasi infrastruktur IT sejak awal dapat mengurangi biaya jangka panjang karena menghindari redundansi, kesalahan desain, dan kebutuhan untuk melakukan perbaikan besar di kemudian hari.

Koordinasi Jalur Kabel dengan Struktur Lain

Koordinasi jalur kabel dengan struktur lain perlu direncanakan dengan matang.

Hal ini karena merencanakan jalur kabel listrik sejak awal pembangunan rumah atau renovasi dapat menghindari kebutuhan untuk membobok tembok atau plafon yang sudah jadi.

Perencanaan yang matang memungkinkan pemasangan kabel dilakukan di dalam dinding atau di atas plafon sebelum penutupan, sehingga tampilan interior tetap rapi dan terhindar dari kerusakan.

Pencegahan Revisi Desain Arsitektur yang Kompleks

Revisi desain arsitektur yang kompleks perlu dicegah sejak awal untuk menghemat biaya dan waktu.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan perencanaan yang matang, komunikasi yang efektif, dan penggunaan alat bantu desain yang tepat.

Misalnya, jika ruang server atau shaft kabel tidak direncanakan, arsitek mungkin harus melakukan revisi besar pada desain yang sudah disetujui.

Pastikan semua pemangku kepentingan (klien, arsitek, kontraktor, dan lainnya) memiliki pemahaman yang sama mengenai kebutuhan, tujuan, dan batasan proyek.

Anda bersama kontraktor profesional dapat melakukan survei dan wawancara mendalam untuk mengidentifikasi kebutuhan fungsional, estetika, dan anggaran.

2. Memastikan Ketersediaan Ruang yang Memadai

Ruang IT membutuhkan perhatian khusus dalam aspek spasial dan arsitektural.

Ruang IT tidak bisa hanya dianggap sebagai sisa ruangan yang tersisa atau ditempatkan secara sembarangan.

Hal ini karena ruang IT memiliki kebutuhan spesifik terkait tata letak, suhu, kelembaban, keamanan, dan aksesibilitas yang harus dipenuhi untuk memastikan operasional yang optimal dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan ketersediaan ruang yang memadai dengan memperhatikan beberapa hal di antaranya:

Perancangan Ruang Server (MDF) yang Sesuai Standar

Ruang server atau Main Distribution Frame (MDF) memiliki kebutuhan spesifik, seperti ukuran, lokasi, pendinginan, dan beban lantai yang harus direncanakan bersama arsitek.

Ukuran ruang server harus disesuaikan dengan jumlah dan jenis peralatan yang akan ditempatkan, termasuk server, rak, perangkat jaringan, dan lain-lain.

Anda juga harus memilih lokasi harus mudah diakses untuk instalasi, pemeliharaan, dan perbaikan peralatan.

Suhu ruang server yang ideal adalah antara 21-23°C (70-74°F) dengan kelembaban relatif 45-60%.

Anda dapat menyesuaikannya dengan menghitung kebutuhan pendinginan berdasarkan jumlah peralatan, daya yang dikonsumsi, dan faktor lingkungan lainnya.

Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan jenis sistem pendingin yang paling sesuai, seperti AC presisi, pendingin udara, atau sistem pendinginan cair.

Penentuan Jalur Shaft Vertikal yang Efisien

Dalam menentukan jalur shaft yang efisien, penting untuk menyediakan jalur vertikal khusus untuk kabel data yang terpisah dari pipa air atau kabel listrik tegangan tinggi.

Kabel data, terutama yang berkecepatan tinggi, sangat sensitif terhadap gangguan elektromagnetik.

Pipa air dan kabel listrik, terutama yang bertegangan tinggi, menghasilkan medan elektromagnetik yang dapat mengganggu transmisi data.

Selain itu, kabel listrik yang kelebihan beban atau mengalami korsleting dapat menghasilkan panas berlebih dan percikan api yang dapat memicu kebakaran.

Bahkan, jika pipa air bocor, maka dapat menyebabkan korsleting pada kabel listrik.

Oleh karena itu, memisahkan jalur kabel data dapat meminimalkan gangguan ini, serta memastikan kecepatan dan keandalan koneksi.

Alokasi Ruang Telekomunikasi Lantai (IDF)

Perlu diketahui bahwa setiap lantai pada bangunan membutuhkan ruang telekomunikasi atau Intermediate Distribution Frame (IDF) sendiri, yang lokasinya harus ditentukan sejak awal.

Hal tersebut karena IDF adalah bagian penting dari infrastruktur telekomunikasi yang membantu mengatur dan mendistribusikan koneksi dalam suatu bangunan atau area tertentu.

3. Integrasi dengan Sistem Gedung Cerdas (Smart Building)

Salah satu argumen modern yang menunjukkan pemikiran ke depan dan relevan dengan tren konstruksi saat ini yakni integrasi dengan sistem smart building.

Hal ini karena smart building menggabungkan berbagai teknologi, termasuk Internet of Things (IoT), sensor, sistem otomatisasi, dan analisis data, untuk menciptakan sistem yang terhubung dan cerdas.

Tujuan utama smart building adalah mengoptimalkan operasional bangunan, termasuk penggunaan energi, perawatan, dan keamanan, guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Sinkronisasi dengan Sistem Keamanan Gedung

Jaringan IT adalah tulang punggung untuk sistem CCTV berbasis IP, kontrol akses (access control), dan sistem alarm modern.

Jaringan ini membutuhkan infrastruktur jaringan yang terpadu dan aman untuk melakukan sinkronisasi operasional sistem tersebut dengan sistem keamanan gedung.

Salah satu contoh jaringan IT yakni jaringan Lokal (LAN), yang meliputi switch jaringan, router, NVR/DVR dan alarm server, serta kamera CCTV IP.

Koneksi dengan Sistem Otomasi Gedung (BAS)

Untuk melakukan koneksi dengan sistem operasional gedung atau Building Automation System (BAS), sistem HVAC akan dikontrol dan dimonitor melalui jaringan IP.

Hal ini dilakukan untuk efisiensi energi dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan sistem otomatisasi bangunan.

BAS memiliki sensor yang berguna untuk mengumpulkan data, pengontrol yang memproses data, dan perangkat keluaran yang melakukan Tindakan.

Selain itu, BAS juga dilengkapi sensor yang berfungsi melakukan protokol komunikasi interaksi antar perangkat dan antarmuka pengguna (dashboard) untuk pemantauan serta pengendalian.

4. Menjamin Kinerja dan Keandalan Jaringan

Untuk menjamin kinerja dan keandalan jaringan, dibutuhkan teknis berkualitas dari hasil instalasi.

Namun, hal ini sangat bergantung pada perencanaan awal yang matang.

Perencanaan yang baik akan memastikan bahwa instalasi berjalan lancar, sesuai dengan standar teknis, dan menghasilkan produk akhir yang berkualitas.

Sebaliknya, perencanaan yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk keterlambatan, biaya membengkak, dan kualitas yang tidak memadai.

Beberapa manfaat melakukan perencanaan sejak awal antara lain:

Menghindari Gangguan Interferensi Elektromagnetik (EMI)

Adanya perencanaan awal dapat memastikan jalur kabel data dapat dijauhkan dari sumber interferensi elektromagnetik, seperti kabel daya besar, trafo, atau mesin lift.

Kabel daya besar, trafo, dan mesin lift menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat.

Medan ini dapat menginduksi tegangan dan arus pada kabel data yang berdekatan, mengganggu sinyal yang ditransmisikan.

Namun, jika kabel data terpapar EMI, kualitas sinyal yang ditransmisikan dapat menurun.

Hal ini dapat menyebabkan kesalahan transmisi data, kecepatan transfer data yang lebih lambat, atau bahkan kegagalan koneksi.

Memastikan Panjang Tarikan Kabel Sesuai Standar

Lokasi IDF yang terencana memastikan semua tarikan kabel ke meja kerja tidak melebihi batas 100 meter, yang menjamin kecepatan maksimal.

Jika melebihi batas ini, sinyal akan melemah dan menyebabkan penurunan kecepatan transfer data, bahkan putus koneksi.

5. Meningkatkan Nilai dan Fleksibilitas Properti

Salah satu alasan penting mengapa infrastruktur IT harus terintegrasi sejak awal pembangunan adalah dapat mempengaruhi nilai investasi jangka panjang.

Perencanaan yang matang membantu mengidentifikasi kebutuhan yang sebenarnya, menghindari pengeluaran berlebihan untuk perangkat keras atau perangkat lunak yang tidak perlu

Selain itu, juga mengurangi biaya operasional jangka panjang melalui optimalisasi sumber daya dan otomatisasi.

Beberapa keuntungan lain di antaranya:

Kemudahan untuk Upgrade Teknologi di Masa Depan

Infrastruktur yang terencana dengan baik, seperti conduit dan cable tray yang cukup besar akan mempermudah upgrade kabel di masa depan tanpa renovasi besar.

Hal ini karena ruang yang tersedia lebih longgar, sehingga proses penggantian atau penambahan kabel bisa dilakukan dengan lebih mudah dan efisien.

Menjadi Nilai Jual bagi Penyewa (Tenant)

Gedung yang siap dengan infrastruktur IT modern dan andal adalah daya tarik utama bagi penyewa korporat.

Alasannya kerena dapat menarik minat perusahaan teknologi, startup, atau perusahaan yang membutuhkan fasilitas IT yang canggih, misalnya jaringan internet cepat, sistem keamanan yang canggih, dan fasilitas IT pendukung lainnya.

Estetika dan Kerapian Hasil Akhir

Perencanaan infrastruktur IT dari awal pembangunan akan menghasilkan instalasi yang rapi dan tersembunyi, sehingga meningkatkan nilai estetika interior gedung.