PT Kumala Kencana Kreasindo

Cara Mengetahui Sistem Keselamatan Gedung Layak Operasi

Sistem keselamatan gedung menjadi poin penting untuk keberlangsungan bisnis Anda.

Anda perlu memastikan sistem keselamatan gedung layak melakukan operasional.

Beberapa cara efektif untuk mengetahui sistem tersebut antara lain:

1. Minta dan Pelajari Laporan Komisioning

Laporan komisioning keselamatan gedung adalah dokumen yang merangkum hasil pengujian dan verifikasi sistem-sistem keselamatan gedung, seperti proteksi kebakaran, evakuasi, dan sistem keamanan lainnya.

Hal ini bertujuan memastikan semua sistem berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sebelum gedung tersebut dioperasikan.

Laporan tersebut merupakan bukti formal paling penting.

Laporan komisioning tentu bukan sekadar formalitas, tetapi dokumen teknis krusial untuk memastikan keamanan gedung.

Verifikasi Hasil Pengujian Sistem Alarm

Laporan hasil pengujian sistem alarm harus mencatat hasil tes fungsional semua detektor, bell, dan panel kontrol (MCFA).

Periksa kondisi dan fungsi sistem alarm kebakaran, termasuk detektor asap, panas, dan panel kontrol.

Pastikan alarm berfungsi dengan baik dan terhubung ke pusat pemantauan jika ada.

Periksa Laporan Tes Tekanan Sistem Hidran

Selain alarm, Anda juga harus melakukan pemeriksaan rutin pada sistem hydrant.

Hal ini termasuk kondisi fisik, tekanan air, dan kelengkapan nozzle.

Pastikan tidak ada kebocoran hydrant dan aliran air mencukupi.

Anda juga perlu memastikan tekanan air di jaringan pipa hidran sudah sesuai standar yang disyaratkan.

Pastikan Adanya Dokumentasi Pelatihan

Laporan yang baik tentu mencatat dan mendokumentasikan sesi pelatihan yang telah diberikan kepada tim building management.

Dokumentasi pelatihan keselamatan gedung adalah langkah penting untuk memastikan bahwa semua pekerja memahami prosedur keselamatan dan dapat merespons situasi darurat dengan tepat.

Hal ini mencakup catatan pelatihan yang telah diikuti oleh setiap pekerja, termasuk materi yang diajarkan, tanggal pelaksanaan, dan instruktur yang memberikan pelatihan.

Dokumentasi ini mencakup prosedur tanggap darurat yang spesifik untuk gedung tersebut, serta daftar kontak yang dapat dihubungi dalam situasi darurat.

2. Lakukan Inspeksi Visual di Lapangan

Anda dapat melakukan pengecekan fisik sederhana secara mandiri tanpa alat khusus.

Beberapa caranya yakni:

Periksa Kondisi Fisik Peralatan

Pemeriksaan ini meliputi pengecekan fisik alat, label, segel, dan pengujian fungsional jika memungkinkan.

Selain itu, Anda perlu mencatat hasil pemeriksaan dan rekomendasi tindakan jika ditemukan kerusakan atau kekurangan.

Anda juga harus memastikan tidak ada kepala sprinkler yang terhalang, detektor tidak tertutup cat, dan lampu darurat tidak rusak.

Cek Label Inspeksi Terakhir pada APAR

Pastikan APAR tersedia dalam jumlah yang cukup, terisi penuh, dan mudah diakses.

Lakukan pelatihan penggunaan APAR untuk penghuni gedung.

Untuk proses pemeriksaan secara praktis, Anda dapat mengecek tanggal kedaluwarsa atau inspeksi terakhir pada Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Pastikan Jalur Evakuasi Bersih dan Jelas

Anda harus memastikan jalur evakuasi jelas, bebas dari hambatan, dan dilengkapi dengan penerangan darurat yang berfungsi.

Selain itu, pintu darurat harus mudah dibuka dan tidak terkunci.

Jangan lupa untuk selalu memastikan jalur evakuasi bebas dari halangan dan rambu-rambu arah keluar (exit sign) menyala terang.

3. Tinjau Kelengkapan Dokumen Serah Terima

Tinjauan kelengkapan dokumen serah terima tentu mencakup Aspek administratif dan dokumentasi yang penting untuk operasional jangka panjang.

Hal ini meliputi pengelolaan dokumen, pencatatan transaksi, manajemen sumber daya, serta kepatuhan terhadap peraturan.

Dokumentasi yang baik memastikan kelancaran operasional, transparansi, dan akuntabilitas. Hal ini juga membantu dalam pengambilan keputusan, analisis, dan menjaga keberlangsungan operasional gedung.

Pastikan Adanya As-Built Drawing

As-Built Drawing merupakan gambar teknis final yang sesuai dengan kondisi terpasang.

Dokumen ini penting untuk pengurusan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan menjadi dasar pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan serta perawatan gedung di masa depan.

Kumpulkan Manual dan Garansi Peralatan

Peralatan keselamatan gedung, seperti alat pemadam api ringan (APAR), hidran, dan sistem deteksi kebakaran, memerlukan manual penggunaan dan garansi untuk memastikan fungsi optimal dan keamanan pengguna.

Manual memberikan instruksi penggunaan yang benar, sementara garansi menjamin perbaikan atau penggantian jika terjadi kerusakan atau kegagalan fungsi.

Anda perlu memastikan semua buku manual dan kartu garansi untuk setiap peralatan sudah diserahkan.

Verifikasi Kontak Darurat dan Prosedur (SOP)

Selain itu, Anda juga harus memiliki daftar kontak teknisi yang jelas dan Standard Operating Procedure (SOP) dasar jika alarm berbunyi.

4. Lakukan Simulasi atau Uji Coba Fungsional

Simulasi atau uji coba fungsional sistem keselamatan gedung adalah kegiatan memastikan bahwa semua komponen sistem keselamatan berfungsi dengan baik dan terkoordinasi.

Komponen sistem tersebut seperti detektor, alarm, dan sistem pemadam kebakaran.

Tujuannya adalah untuk menguji respons sistem secara keseluruhan, termasuk bagaimana alarm memicu evakuasi dan sistem pemadam otomatis berfungsi.

Hal ini merupakan langkah proaktif untuk memastikan kesiapan sistem dan tim internal gedung layak beroperasi.

Uji Coba Manual Alarm (Manual Call Point)

Cara melakukan uji coba Manual Call Point (MCP) dengan tes sederhana yakni menekan tombol alarm manual untuk memastikan bell berbunyi.

Pastikan alarm kebakaran (bell atau sirine) berbunyi dengan nyaring setelah MCP diaktifkan.

Selain itu, Anda perlu memeriksa apakah ada indikator visual (lampu) yang menyala pada MCP atau panel kontrol untuk menunjukkan bahwa MCP telah diaktifkan.

Jangan lupa untuk selalu memastikan sistem lain yang terhubung dengan MCP merespons, seperti pemadam kebakaran otomatis atau sistem evakuasi.

Simulasi Respons Tim Keamanan Gedung

Simulasi tersebut dapat dilakukan dengan menguji seberapa cepat tim keamanan atau building management merespons saat alarm diaktifkan.

Pelaksanaan simulasi tersebut dengan cara membuat skenario darurat sesuai dengan perencanaan.

Anda dapat mengamati bagaimana tim berkomunikasi dan mengkoordinasikan tindakan mereka saat ada alarm menyala.

Setelah itu, Anda bisa melihat bagaimana tim mengevakuasi penghuni gedung, termasuk kecepatan dan efektivitas evakuasi.

Hal tersebut termasuk menangani keadaan darurat, seperti pemadaman api atau pertolongan pertama.

Selalu pastikan tim berkoordinasi dengan pihak eksternal, seperti pemadam kebakaran atau ambulans.

Jangan lupa untuk selalu mencatat semua kejadian, tindakan, dan waktu yang terkait dengan simulasi.