PT Kumala Kencana Kreasindo

Komponen Utama Jaringan Telekomunikasi di Gedung Komersial

Jaringan telekomunikasi merupakan tulang punggung operasional bisnis modern.

Sistem jaringan yang kompleks ini memungkinkan pertukaran informasi yang lancar antar lintas jarak, mulai dari komunikasi sehari-hari hingga proses bisnis yang canggih.

Memahami jaringan telekomunikasi ini menjadi semakin krusial bagi Anda pemilik gedung komersial yang ingin unggul dalam bisnis seiring dengan percepatan transformasi digital.

Lalu, apa saja komponen utama jaringan telekomunikasi di gedung komersial?

Simak informasinya berikut.

1. Titik Demarkasi (Demarcation Point)

Titik demarkasi merupakan titik masuk utama koneksi dari provider internet (ISP) ke dalam gedung.

Misalnya, pada instalasi telepon, titik demarkasi mungkin berupa kotak di dinding tempat kabel telepon dari luar yang terhubung ke kabel internal gedung.

Sedangkan, pada jaringan data, titik demarkasi bisa berupa titik tempat kabel serat optik dari penyedia terhubung ke router atau peralatan jaringan pelanggan.

Lokasi dan Fungsi

Titik demarkasi biasanya diletakkan di basement atau ruang telekomunikasi utama.

Fungsinya adalah sebagai titik serah terima tanggung jawab antara ISP dan pengelola gedung.

Peralatan yang Terlibat

Peralatan yang terlibat pada titik demarkasi, yakni peralatan dasar, seperti terminal fiber optik atau modem dari provider yang terpasang di suatu titik.

Komponen ini menjadi tanggung jawab provider yang mencakup OLT (Optical Line Terminal).

Komponen tersebut berada di sentral, kabel feeder, ODC (Optical Distribution Cabinet), dan kabel distribusi yang menuju ke tiang atau bangunan pelanggan.

Sedangkan, peralatan yang menjadi tanggung jawab pelanggan adalah ONT (Optical Network Terminal).

Peralatan ini terpasang di dalam rumah atau gedung pelanggan, kabel drop, dan perangkat-perangkat lain seperti router yang terhubung ke ONT.

Anda perlu memahami titik demarkasi untuk troubleshooting dan pemeliharaan jaringan.

Jika ada masalah pada jaringan di sisi pelanggan, mereka tahu bahwa mereka bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

Namun, jika masalahnya di sisi penyedia, mereka akan menangani perbaikan hingga titik demarkasi.

2. Ruang Telekomunikasi Utama (MDF Room)

Ruang Telekomunikasi Utama, atau Main Distribution Frame (MDF) room, adalah pusat saraf dalam sebuah gedung yang berfungsi sebagai hub utama jaringan telekomunikasi.

MDF room menghubungkan jaringan eksternal (seperti jaringan telepon dari penyedia layanan) dengan jaringan internal gedung.

Hal ini termasuk koneksi ke Rangka Distribusi Intermediet (IDF) dan perangkat lainnya di dalam gedung.

Fungsi sebagai Pusat Distribusi

MDF Room berfungsi sebagai lokasi penempatan server, switch utama (core switch), dan sistem telepon PABX.

Server, core switch, dan sistem telepon PABX ditempatkan di sana untuk memastikan konektivitas, pengelolaan data, dan komunikasi internal serta eksternal yang efisien.

Misalnya, core switch berfungsi sebagai pusat jaringan yang menghubungkan berbagai segmen jaringan (LAN, WAN, dll.).

Maka, core switch memungkinkan komunikasi antar perangkat dalam jaringan tersebut dan memastikan kecepatan dan keandalan koneksi data.

Persyaratan Ruangan yang Penting

Ruang telekomunikasi utama atau MDF Room harus memiliki pendinginan yang cukup (HVAC), pasokan listrik cadangan (UPS), dan keamanan akses.

Keberadaan HVAC, UPS, dan keamanan akses, penting untuk menjaga ketersediaan, keandalan, dan keamanan sistem TI, terutama di lingkungan MDF Room.

3. Jalur Kabel Vertikal (Vertical Backbone Cabling)

Jalur kabel vertical merupakan “jalan tol” data yang menghubungkan antar lantai di dalam gedung.

Fungsinya adalah sebagai tulang punggung jaringan yang mentransmisikan data dalam jumlah besar dan menjadi jalur utama koneksi antar jaringan yang berbeda.

Penggunaan Kabel Fiber Optik

Penggunaan fiber optik menjadi pilihan utama untuk jaringan backbone (jalur utama) karena kemampuannya menyediakan bandwidth yang sangat besar dan jangkauan transmisi yang jauh

Kabel ini dibutuhkan untuk menangani lalu lintas data yang padat dan jarak yang luas dalam jaringan modern.

Pentingnya Jalur Shaft Khusus

Jalur vertikal (shaft) didedikasikan untuk kabel arus lemah, terpisah dari jalur kabel listrik tegangan tinggi.

Kabel tegangan tinggi, terutama yang berarus besar, menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat.

Medan ini dapat menginduksi tegangan dan arus pada kabel lain yang berada di dekatnya, terutama pada kabel arus lemah yang memiliki impedansi tinggi.

4. Ruang Telekomunikasi Lantai (IDF Closet)

Ruang telekomunikasi lantai atau Intermediate Distribution Frame (IDF Closet) menjadi “gardu distribusi” atau titik kumpul di setiap lantai atau zona.

Beberapa fungsinya antara lain:

Fungsi sebagai Titik Koneksi Lantai

IDF Closet berperan sebagai lokasi penempatan switch distribusi (distribution switch) dan patch panel untuk lantai tersebut.

Penempatan switch distribusi (distribution switch) dan patch panel pada lantai umumnya dilakukan di area teknis atau ruang server yang terpusat.

Switch distribusi diletakkan di lokasi yang mudah dijangkau untuk perawatan dan manajemen, namun tetap terlindungi dari gangguan fisik dan lingkungan.

Patch panel, yang berfungsi sebagai titik terminasi kabel UTP, ditempatkan di dekat switch distribusi untuk memudahkan pengelolaan kabel dan koneksi ke perangkat jaringan di lantai.

Perencanaan Lokasi yang Strategis

Dalam perencaan lokasi yang strategis, IDF harus ditempatkan di lokasi sentral di setiap lantai untuk memastikan panjang tarikan kabel horizontal tidak melebihi standar.

Hal ini mengurangi biaya kabel, kompleksitas instalasi, dan potensi masalah sinyal akibat kabel yang terlalu panjang.

5. Jalur Kabel Horizontal (Horizontal Cabling)

Jalur kabel horizontal disalurkan dari ruang IDF di setiap lantai ke meja kerja pengguna.

Horizontal cabling atau jalur kabel jenis ini adalah bagian dari sistem pengkabelan terstruktur yang menghubungkan titik akses (seperti stopkontak) di area kerja ke panel patch di ruang telekomunikasi atau ruang peralatan.

Jangkauan ini memiliki panjang maksimum 90 meter (295 kaki) antara titik terminasi di ruang telekomunikasi dan outlet di area kerja.

 Penggunaan Kabel Tembaga (UTP)

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), misalnya jenis Cat 6 dan Cat 6A sering digunakan untuk koneksi akhir ke komputer, telepon, dan access point WiFi.

Hal ini karena kemampuannya mendukung kecepatan tinggi dan koneksi yang stabil.

Kabel Cat 6 dan Cat 6A memiliki perbedaan dalam hal performa dan spesifikasi yang membuatnya cocok untuk berbagai kebutuhan jaringan.

Pemanfaatan Jalur Kabel di Atas Plafon

Pentingnya menggunakan jalur kabel yang rapi dan terlindung di atas plafon, seperti cable tray atau conduit adalah untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan keandalan sistem kelistrikan atau jaringan kabel.

Penggunaan jalur kabel yang tepat dapat mencegah kecelakaan, kerusakan kabel, dan gangguan operasional.

Titik Outlet di Area Kerja

Jalur kabel di titik outlet area kerja menggunakan faceplate dan modular jack di dinding atau lantai berfungsi sebagai titik koneksi akhir yang mudah diakses untuk jaringan.

Faceplate adalah kotak pelindung yang menampung modular jack, sementara modular jack adalah konektor yang terpasang pada faceplate dan terhubung ke kabel jaringan (seperti kabel LAN atau telepon).

Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menghubungkan perangkat seperti komputer, telepon, atau perangkat jaringan lainnya ke jaringan yang ada.