PT Kumala Kencana Kreasindo

6 Cara Memastikan HVAC Gedung Sesuai Standar Nasional (SNI)

HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditioning) berfungsi menjaga suhu tetap terkendali, mengontrol tingkat kelembapan, dan memastikan kualitas udara yang optimal.

Ada banyak jenis sistem HVAC, termasuk yang mencakup komponen individual, seperti unit AC, pompa panas, pengatur udara, tungku, pembersih udara, pelembap udara, dan dehumidifier.

Untuk memastikan sistem HVAC (Pemanasan, Ventilasi, dan Pengkondisian Udara) gedung sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), ada beberapa langkah yang perlu dilakukan.

Simak informasinya berikut.

1. Pahami Mengapa Kepatuhan SNI Penting

Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam sistem HVAC penting untuk dipatuhi untuk memastikan kualitas produk HVAC dan memenuhi spesifikasi teknis yang dapat diandalkan.

Selain itu, SNI juga mengatur efisiensi energi, di mana suatu produk harus sesuai standar guna membantu mengurangi konsumsi biaya listrik.

Bahkan, kepatuhan terhadap SNI juga memastikan keamanan pengguna melalui produk yang telah dirancang dan diuji untuk meminimalkan risiko bahaya, seperti mencegah korsleting.

Lebih lanjut, melalui standar layanan, konsumen dijamin mendapatkan produk dan layanan yang sesuai ekspektasi, termasuk Kesehatan penghuni yang erat kaitannya dengan kualitas udara.

2. Tanyakan Referensi Standar pada Tahap Desain

Langkah awal kepatuhan terhadap standar nasional tentu harus dimulai dari perencanaan.

Anda sebagai klien tentu berhak menanyakan dasar perhitungan dan standar desain yang digunakan oleh konsultan atau kontraktor HVAC.

Beberapa SNI desain yang relevan dengan HVAC antara lain:

  • SNI 03-7015-2004: Sistem Proteksi Petir pada Bangunan
  • SNI 03-6197-2000: Konversi Energi Sistem Pencahayaan
  • SNI 04-0227-1994: Tegangan Standar
  • SNI 04-0255-2000: Persyaratan Umum Instalasi Listrik

3. Periksa Spesifikasi dan Sertifikasi Unit HVAC

Selain itu, penting untuk memastikan unit AC, Chiller, atau AHU yang ditawarkan memiliki sertifikasi produk yang relevan dan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam desain.

Sistem HVAC harus memenuhi kode dan standar tertentu untuk memastikan pengoperasian peralatan HVAC yang aman dan efisien.

Sistem HVAC biasanya diatur oleh badan lokal, negara bagian, dan federal yang menetapkan pedoman untuk pemasangan, desain, pemeliharaan, dan keselamatan HVAC.

Kode dan standar umum terkait HVAC meliputi ASHRAE 90.1, ICC International Energy Conservation Code (IECC), NFPA 70 – National Electric Code (NEC), dan UMC Uniform Mechanical Code (UMC).

4. Awasi Proses Instalasi di Lapangan

Mengawasi proses instalasi HVAC di lapangan melibatkan memastikan bahwa pemasangan sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) dilakukan sesuai dengan standar, rencana, dan peraturan yang berlaku.

Hal ini termasuk memantau kualitas pekerjaan, memastikan keselamatan tenaga kerja, dan mengelola jadwal serta anggaran proyek.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh manajer proyek klien, seperti kualitas pemasangan ducting, kerapian instalasi pipa dan kabel, serta penempatan unit outdoor yang benar.

Pengecekan Pemasangan Pipa:

Pastikan sambungan pipa terpasang dengan benar, tidak ada kebocoran, dan sesuai dengan persyaratan teknis.

Pengecekan Instalasi Ducting:

Anda harus memeriksa ukuran, bentuk, dan isolasi ducting (saluran udara) untuk memastikan aliran udara yang optimal.

Pengecekan Pemasangan Unit HVAC:

Pastikan unit HVAC terpasang dengan benar, level, dan terhubung dengan baik ke sistem listrik dan saluran.

Pengecekan Pengkabelan:

Pastikan kabel terhubung dengan benar, aman, dan sesuai dengan standar keamanan.

Pengecekan Sistem Kendali:

Pastikan sistem kendali (thermostat, sensor, dll.) berfungsi dengan baik dan terhubung dengan benar ke unit HVAC.

5. Minta Laporan Hasil Testing dan Commissioning (TAC)

Setelah instalasi selesai, lakukan uji coba dan komisioning sistem untuk memastikan kinerjanya sesuai dengan spesifikasi.

Ini meliputi pengujian tekanan, aliran udara, dan pengaturan suhu.

Testing and Commissioning (TAC) adalah bukti akhir bahwa sistem terpasang berfungsi sesuai rancangan.

Beberapa contoh pengujian yang mencakup pengukuran suhu, aliran udara, dan tekanan dapat melalui pengujian kinerja, fungsional, dan keselamatan.

6. Pilih Kontraktor dengan Rekam Jejak Terbukti

Cara termudah untuk memastikan kepatuhan adalah dengan memilih mitra kerja yang sudah terbiasa menangani proyek yang memerlukan standar tinggi.

Dalam hal ini, Anda bisa menghubungi PT Kumala Kencana Kreasindo sebagai salah satu kontraktor HVAC terkemuka di Indonesia dengan rekam jejak terbukti yang siap membantu proyek Anda agar berjalan lancar.