PT Kumala Kencana Kreasindo

5 Kesalahan Umum Pemilik Proyek Saat Menangani Sistem MEP

Saat menangani sistem MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing), Anda sebagai pemilik proyek harus memperhatikan berbagai faktor agar keberlangusngan proyek tidak terhambat.

Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pemilik proyek dalam menangani sistem MEP meliputi kurangnya koordinasi, kesalahan desain, pemilihan peralatan yang tidak tepat, serta masalah dalam pemasangan dan pengujian.

Kesalahan-kesalahan ini dapat berakibat pada biaya tambahan, keterlambatan proyek, dan bahkan kegagalan sistem yang berpotensi membahayakan.

Berikut ini 5 kesalahan umum pemilik proyek saat menangani sistem MEP.

1. Terlalu Fokus pada Harga Awal Termurah

Hal ini menjadi kesalahan paling umum dan paling berdampak.

Fokus pada konsekuensi jangka panjang dari memilih penawaran termurah tanpa menelaah detail

Memilih harga material yang murah dengan mengabaikan kualitas material akan menghasilkan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

Mengabaikan Kualitas dan Merek Material

Pemilihan material dengan harga murah seringkali merupakan standar yang akan cepat rusak dan tidak aman.

Kualitas material MEP yang buruk dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan mekanikal dan elektrikal, yang pada akhirnya akan mengurangi masa pakainya dan meningkatkan biaya perbaikan.

Kualitas Pengerjaan yang Buruk

Risiko pengerjaan instalasi yang tidak rapi, tidak sesuai standar, dan dikerjakan oleh tenaga kerja non-profesional dapat berakibat buruk pada keberlangsungan proyek.

Hal ini bisa disebabkan oleh kontraktor yang kurang berpengalaman atau pengawasan yang tidak ketat.

Risiko yang dihadapi, seperti kebocoran, korsleting, kegagalan sistem, dan masalah keselamatan.

Biaya Tak Terduga di Kemudian Hari

Dengan memilih harga material yang murah di awal,  biaya kepemilikan (termasuk perawatan dan perbaikan) dari sistem murah seringkali jauh lebih mahal dalam jangka panjang.

Material MEP murah seringkali menggunakan material dengan kualitas yang kurang baik.

Material berkualitas rendah akan lebih cepat rusak, memerlukan penggantian lebih sering, dan berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar di masa depan.

2. Terlambat Melibatkan Profesional MEP dalam Desain

Dalam mendesain sistem MEP pada proyek, Anda harus melakukan perhitungan yang cermat, menggunakan perangkat lunak desain yang terpercaya, dan melibatkan konsultan MEP yang berpengalaman.

Keterlambatan melibatkan profesional MEP dapat menghasilkan sistem MEP yang kurang optimal, yang berpotensi menyebabkan masalah kualitas dalam jangka panjang.

Misalnya, sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang tidak dirancang dengan baik dapat menyebabkan ketidaknyamanan penghuni dan meningkatkan biaya operasional.

Oleh karena itu, penting untuk melibatkan profesional desain MEP sejak dini.

Jika tidak, beberapa hal di bawah ini dapat menghambat keberlangsungan proyek antara lain:

Terjadinya Pembongkaran Akibat Konflik Desain

Keterlambatan melibatkan MEP dapat menyebabkan konflik antar disiplin desain, seperti arsitektur, struktur, dan MEP.

Hal ini berujung pada pembongkaran proyek, sehingga menghambat proses konstruksi dan menghasilkan hasil akhir yang tidak optimal.

Misalnya, dinding yang sudah jadi harus dibobok karena jalur pipa atau ducting tidak direncanakan sejak awal.

Keterbatasan Opsi Desain yang Efisien

Jika ahli MEP dilibatkan belakangan, mereka terpaksa bekerja dengan ruang sisa, bukan merancang solusi yang paling optimal.

Oleh karena itu, Anda perlu melibatkan profesional MEP sejak awal desain proyek konstruksi untuk keberhasilan proyek.

Keterlambatan melibatkan profesional MEP dapat mengakibatkan masalah biaya, waktu, dan kualitas.

Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang baik antara semua disiplin desain, proyek konstruksi dapat berjalan lancar dan menghasilkan sistem bangunan yang optimal.

3. Memberikan Lingkup Kerja (Brief) yang Tidak Jelas

Jika Anda memberitahu lingkup kerja (brief) MEP yang tidak jelas kepada kontraktor maupun konsultas, akan dapat menyebabkan berbagai masalah dalam proyek konstruksi.

Hal ini termasuk keterlambatan, biaya tambahan, dan hasil yang tidak sesuai harapan.

Lingkup kerja yang tidak jelas membuat kontraktor MEP kesulitan memahami ekspektasi proyek.

Selain itu, dapat menyebabkan mereka melakukan pekerjaan yang tidak perlu atau, sebaliknya, mengabaikan aspek penting dari proyek.

Oleh karena itu, Anda perlu menjalin komunikasi dan informasi yang detail kepada profesional MEP untuk menghindari kesalahpahaman.

Kebutuhan Fungsi Ruangan Tidak Rinci

Tanpa spesifikasi yang jelas, kontraktor maupun konsultan MEP mungkin salah dalam merancang sistem, memilih peralatan yang tidak sesuai, atau melakukan instalasi yang tidak tepat.

Hal ini dapat menyebabkan kinerja sistem yang buruk, kebisingan, getaran, atau bahkan kegagalan sistem.

Misalnya, Anda tidak memberitahu kepada kontrakto MEP bahwa sebuah ruangan akan menjadi ruang server, sehingga sistem pendingin yang dipasang tidak memadai.

Terjadinya Banyak Pekerjaan Tambah Kurang

Brief yang tidak jelas akan menyebabkan banyak perubahan di tengah jalan yang membengkakkan biaya dan menunda jadwal.

Brief seperti itu dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan anggaran dan estimasi biaya.

Kontraktor mungkin harus mengeluarkan biaya tambahan untuk material, tenaga kerja, atau pekerjaan tambahan yang sebenarnya tidak diperlukan jika lingkup kerja awalnya jelas.

4. Mengabaikan Rencana Perawatan Jangka Panjang

Perawatan jangka panjang sistem MEP meliputi pemeliharaan preventif dan korektif yang bertujuan untuk mencegah kerusakan, memperpanjang umur pakai peralatan, dan menjaga keamanan serta kenyamanan penghuni bangunan.

Namun, setelah proyek selesai para pemilik proyek seringkali menganggap sepele perawatan jangka panjang untuk sistem MEP mereka.

Beberapa hal yang sering diabaikan para pemilik proyek seperti:

Tidak Meminta Jadwal dan Prosedur Perawatan

Sistem MEP, terutama HVAC, memerlukan perawatan berkala.

Jika Anda mengabaikannya, akan memperpendek umur sistem dan membatalkan garansi.

Perawatan rutin dapat membantu memperpanjang umur pakai peralatan MEP, menunda kebutuhan penggantian dan mengurangi biaya penggantian.

 Kesulitan Saat Terjadi Kerusakan Darurat

Jika Anda tidak merencanakan perawatan jangka panjang pada sistem MEP proyek, Anda akan kesulitan sata terjadi kerusakan peralatan.

Apalagi jika Anda tidak memiliki kontak atau kontrak servis yang jelas setelah masa garansi habis.

Risikonya adalah biaya perbaikan yang tidak terduga dan potensi ketidakpastian dalam penyelesaian masalah.

Tanpa kontak yang jelas atau kontrak servis, pemilik proyek akan kesulitan menghubungi produsen atau penyedia layanan untuk meminta bantuan.

Selain itu, biaya perbaikan mungkin tidak jelas atau bahkan lebih mahal karena tidak ada kesepakatan sebelumnya.

5. Tidak Meminta dan Menyimpan Dokumentasi Proyek

Hal ini merupakan kesalahan administratif yang berdampak besar pada pengelolaan gedung di masa depan.

Alasannya karena dokumentasi proyek MEP adalah tindakan yang berisiko tinggi dalam proyek konstruksi.

Dokumentasi MEP sangat penting untuk pemeliharaan, perbaikan, dan renovasi di masa mendatang.

Tanpa dokumentasi yang tepat, proyek konstruksi dapat menghadapi masalah serius, seperti biaya yang membengkak, penundaan proyek, dan potensi masalah keselamatan.

Beberapa alasan lainnya seperti:

Kesulitan Saat Akan Melakukan Renovasi atau Upgrade

Renovasi MEP seringkali memakan waktu dan biaya lebih dari yang direncanakan.

Keterlambatan, perubahan desain, dan masalah teknis, seperti tidak adanya dokumentasi bisa menyebabkan peningkatan biaya dan penundaan proyek.

Misalnya, merenovasi proyek akan sulit jika tidak ada dokumentasi  (As-Built Drawing) yang menunjukkan jalur pipa dan kabel tersembunyi.

Oleh karena itu, Anda perlu mencanakan renovasi MEP dengan detail, termasuk desain, spesifikasi, dan jadwal.

Masalah Saat Proses Jual Beli Properti

Dokumen teknis MEP, seperti As-Built Drawing hingga manual book penting untuk diminta dan disimpan untuk kepentingan di masa mendatang.

Perlu diketahui bahwa calon pembeli properti komersial yang cermat akan selalu meminta kelengkapan dokumentasi teknis, untuk menghindari masalah saat proses jual beli properti.

Ketergantungan pada Satu Kontraktor Awal

Tanpa dokumentasi, pemilik gedung akan kesulitan untuk menggunakan jasa vendor perawatan lain di masa depan karena vendor baru tidak memiliki peta sistem.

Selain itu, vendor baru mungkin perlu menghabiskan waktu dan sumber daya untuk mengidentifikasi dan memahami sistem yang sudah ada.

Hal ini dapat menyebabkan biaya tambahan yang tidak terduga dan meningkatkan anggaran proyek.